PENDANAAN DIGITERNAK - BAG 2 PENGGEMUKAN SAPI UNTUK RUMAH POTONG
sukuk

Peternakan

PENDANAAN DIGITERNAK - BAG 2 PENGGEMUKAN SAPI UNTUK RUMAH POTONG

Investor

33

Target Pendanaan

Rp465.750.000

Minimum Pembelian

Rp50.000

Tercapai

Rp465.750.000

Overview

 

PASAR DAGING SAPI DI INDONESIA

Daging sapi ternyata lebih banyak dinikmati masyarakat kelas atas. Alih-alih menstabilkan harga daging di pasaran, kebijakan impor justru lebih menguntungkan orang-orang kaya.

Kelezatan dan gizi yang didapat dari daging sapi belum dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, termasuk di momen hari raya Idul Fitri. Padahal, momen ini seharusnya menjadi kesempatan masyarakat kelas bawah untuk dapat mencicipi daging sapi. Masyarakat juga dapat terkecoh dengan ketidakjelasan jenis daging sapi atau kerbau yang beredar di pasar tradisional.

Merujuk pada analisis data partisipasi konsumen Badan Pusat Statistik, kelompok masyarakat kelas menengah ke atas dan rumah tangga di kota-kota besar mendominasi konsumsi daging sapi. Partisipasi konsumsi ini diukur berdasarkan besaran konsumsi masyarakat yang dibandingkan hanya dengan masyarakat yang mengonsumsi, bukan total penduduk di tahun tersebut.

Misalnya, pada 2014, partisipasi konsumsi daging sapi oleh kelompok berpendapatan tinggi mencapai 14,9 persen dibandingkan dengan yang berpendapatan rendah hanya 0,7 persen. Temuan tersebut diungkapkan oleh Tjeppy Daradjatun Sudjana, purnakarya peneliti Balitbang Kementerian Pertanian.”Bisa dikatakan, selama ini penduduk berpendapatan rendah menyubsidi penduduk berpendapatan tinggi,” ucapnya.

Alih-alih menstabilkan harga daging sapi di pasaran, secara tidak langsung kebijakan impor justru lebih menguntungkan masyarakat kelas menengah atas. Langkah pemerintah untuk mengimpor daging sapi hanya menjadi solusi jangka pendek dalam mengatasi permasalahan stok dan harga daging sapi. Senada dengan analisis Balitbang Kementan, hasil survei Litbang Kompas menemukan bahwa publik yang tergolong sering mengonsumsi daging sapi berasal dari kelompok atas dan menengah atas.

Publik yang tergolong jarang dan tidak mengonsumsi daging sapi tersebut mayoritas beralasan harga daging sapi mahal dan tidak terjangkau. Aspek ekonomi menjadi pertimbangan kuat masyarakat untuk mengonsumsi daging sapi secara rutin.

Tren kenaikan harga dapat dilihat dari pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) sepanjang lima tahun terakhir. Besaran kenaikan harga daging sapi dari 2021 hingga 2022 (per Oktober) mencapai 6,6 persen atau di kisaran harga Rp 134.690 per kilogram. Mengingat harganya terus naik setiap tahun, seiring waktu bisa jadi daging sapi makin tak tergapai oleh kalangan kelas menengah bawah, apalagi kelas bawah.

Mau tidak mau, substitusi menjadi langkah yang diambil publik untuk menyiasati harga daging sapi yang dirasa makin tinggi. Pemerintah perlu melakukan langkah tepat, selain mengandalkan impor untuk menstabilkan harga daging sapi. Fokus perhatian perlu diberikan untuk mendorong pertumbuhan populasi sapi dari peternakan dalam negeri.

Program swasembada sapi yang sejak lama dicanangkan pemerintah demi memenuhi kebutuhan semua lapisan masyarakat harus diwujudkan. Bisa jadi, daging sapi nantinya hanya dapat dikonsumsi oleh kelompok kelas atas, sementara kelompok di bawahnya hanya mengonsumsi olahan turunan dari daging sapi. (LITBANG KOMPAS).

Pada Januari 2022, harga daging sapi murni Rp 125.950 per kg. Lantas naik menjadi Rp 134.780 per kg pada Mei 2022. Tahun lalu, hari raya Idul Fitri jatuh pada awal Mei. Tahun lalu, pemerintah menerbitkan izin impor daging sapi seperti tahun-tahun sebelumnya. Mulai 2016, impor ditambah dengan daging kerbau beku dari India.

Berdasarkan Outlook Komoditas Peternakan Daging Sapi yang dirilis Kementerian Pertanian tahun 2022, pada 1969 Indonesia mengimpor 2.100 ton daging sapi. Pada 2021, Indonesia mengimpor 276.761 ton daging sapi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi daging sapi di Indonesia pada 2021 sebanyak 487.802 ton.

Sebenarnya, tak hanya sekali dua kali muncul rencana untuk mengatasi kendala pasokan daging sapi. Inisiatif antardaerah untuk bekerja sama dalam pengadaan sapi dan daging sapi juga bermunculan. Misalnya, penyediaan kapal yang memudahkan proses mengangkut ternak dari daerah produsen ke daerah konsumen atau kerja sama menggarap kawasan peternakan di daerah produsen. Namun, hingga kini, secara nasional, impor masih jadi pilihan untuk ditempuh.

Pada rentang waktu itu, konsumen menanggung harga yang kian tinggi dari tahun ke tahun. Apakah peternak sapi otomatis jadi lebih sejahtera? Berdasarkan data BPS, Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) pada Februari 2023 sebesar 99,76 atau turun dari Januari 2023 yang sebesar 100,35. Pada 2021, nyaris sepanjang tahun, kecuali Juni dan Juli, NTPT di bawah 100. Adapun pada 2022 nyaris sepanjang tahun NTPT di atas 100, kecuali pada Februari yang sebesar 99,17.

NTPT jadi indikator untuk melihat kesejahteraan petani peternakan. Di bawah 100 berarti indeks harga yang diterima petani lebih kecil daripada yang dibayarkan petani. NTPT kurang dari 100 menunjukkan petani peternakan tekor.

Impor bisa jadi jalan pintas memenuhi kebutuhan barang konsumsi dalam waktu singkat. Tidak adakah jalan panjang yang bisa ditempuh demi meningkatkan kesejahteraan peternak? Dapatkah memberi harapan bagi peternak sapi potong untuk menepuk dada karena menjadi ujung tombak swasembada daging sapi di negeri sendiri?

Tidak adakah jalan panjang yang bisa ditempuh demi meningkatkan kesejahteraan peternak?

 

Tentang

 

Dengan latar belakang tersebut diatas, Digiternak dan DanaHub ber komitmen untuk mengambil langkah panjang demi terwujudnya swasembada pangan terutama swasembada daging sapi di Indonesia.

 

Adalah Fajar Tawakal, Lulusan Bakrie University jurusan manajemen dan bisnis, seorang Entrepreneur, Sociopreneur, Agripreneur yag melakukan bisnis tidak hanya di Common Business tetapi juga mengembangkan Daerah Pedesaan dan senang berbisnis yang mempunyai dampak sosial.

 

 

Jebolan Silicon Valley Amerika Serikat tempat startup-startup sukses dunia menimba ilmu dan permodalan, mempunyai semangat "Mari merevolusi ekosistem peternakan sapi Indonesia!" dan sudah malang melintang dibanyak usaha agribisnis, diantaranya:

 

1. Co Founder Saung Ayam

Saung Ayam adalah startup di industri ayam, kami melayani kebutuhan daging ayam sehari-hari di Jabodetabek. kami memberdayakan keluarga dari Jawa Tengah untuk menjadi UKM dengan menjual ayam di Pasar Tradisional Kebayoran.

 

2. Co Founder Karapan

Karapan adalah startup untuk membantu petani meningkatkan keterampilan mereka dan mengembangkan rantai pasar daging sapi yang lebih pendek dengan teknologi.

 

3.  Direktur Inovasi di Bima Jaya Farm

Bima Jaya Farm adalah Kelompok Peternak Sapi yang berkedudukan di Bima Nusa Tenggara Barat, kami membantu para petani dari Bima menjual Sapinya secara kolektif dalam Acara Qurban, kami  memiliki startp up kandangqurban.com dan bima jaya farm adalah salah satu project awal dari kandangqurban.

 

4. Founder Kandang Qurban

Kandangqurban.com adalah one stop platform Qurban untuk pembelian produk Qurban seperti hewan ternak, Qurban Berbagi ke Pedesaan, dan sebagainya. kandangqurban tahun 2019 menyediakan Produk Qurban di 19 kota. kami memberikan kemudahan kepada Masyarakat yang membutuhkan ternak untuk acara Idul Adha (Kurban).

 

5. Founder dan CEO Digiternak

Digiternak membantu memberdayakan dan menghubungkan petani lokal untuk membuat produk berkualitas tinggi bagi pelanggan di metrocity. kami memiliki e-commerce untuk membantu petani lokal menjual produk mereka dan kami memiliki SAAS untuk membantu mengelola pertanian mereka dan terhubung dengan pemangku kepentingan lainnya.

 

Digiternak membantu pemerintah mewujudkan swasembada pangan negara untuk ketahanan negara. Digiternak melalui teknologi membantu mencipkana ekosistem melalui tata niaga serta manajemen peternakan yang baik, transparan dan mensejahterakan.

 

 

 

 

Masalah

 

Nasib peternak makin memburuk jika kebijakan pemerintah reaktif tanpa sistem, mendorong banyak pengusaha impor daging. Peternak perlu dimotivasi dengan program yang mengubah pola pikir dan wawasan usaha peternakannya.

 

Selama ini, Indonesia mengimpor daging sapi dari Australia, India, Amerika Serikat, Selandia Baru, Kanada, dan Jepang. Sebagai upaya untuk mendapatkan daging sapi dengan kualitas dan harga yang lebih bersaing, Pemerintah  berencana membuka keran impor daging sapi dari Spanyol dan beberapa negara Amerika Latin seperti Meksiko, Argentina, dan Brasil.

Pembukaan keran impor tersebut diyakini tidak akan mengganggu peternakan dalam negeri. Karena, pemerintah akan membuat sinergi antara perusahaan-perusahaan importir sapi bakalan dengan peternakan-peternakan kecil dalam jangka panjang.

 

Caranya, dengan meminta kompensasi impor bibit kepada Feedloter yang mengimpor sapi bakalan. Dari bibit itu, feedloter tersebut harus melakukan pembiakan untuk ternak sapi potong maupun sapi perah. Sebagian dari hasil pembiakan tersebut (untuk rasionya Mendag akan meminta Feedloter untuk mengajukan proposal) kemudian dijual kepada peternak kecil untuk digemukkan.

Dengan cara itu, para peternak kecil yang orientasi investasinya jangka panjang diharapkan akan dapat menikmati keuntungan dengan memadukan usahanya pada pola investasi jangka pendek. Sedangkan pengusaha feedloter yang semula selalu terbiasa investasi jangka pendek akan diajak mengkombinasikan usahanya untuk jangka panjang.

 

Tujuan dari skim tersebut adalah untuk mendukung program swasembada daging sekaligus tata niaga yang kondusif bagi penciptaan nilai tambah bagi industri peternakan nasional. Hingga nantinya Indonesia tidak perlu impor daging sapi lagi.

 

Namun...

Berdasarkan UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, pengembangan peternakan sapi potong merupakan tanggung jawab pemerintah. Tidak seperti sekarang ini,  penyediaan bibit atau bakalan sepenuhnya diserahkan kepada kemampuan peternakan rakyat.

 

Sementara peternakan rakyat menguasai populasi ternak sapi 98 persen secara nasional, kemampuan untuk berkontribusi dalam penyediaan daging sapi secara nasional sekitar 80 persen saja. Bandingkan  dengan perusahaan peternakan yang menguasai sekitar 2 persen dari populasi ternak, ternyata mampu berkontribusi 20 persen terhadap konsumsi nasional.

Berdasarkan fenomena tersebut, industri peternakan seharusnya dapat berperan bagi percepatan kemandirian dalam ketersediaan pangan protein hewani asal daging sapi. Tentunya dengan melakukan kerja sama dengan peternakan rakyat. Dan sudah saatnya pemerintah menjalin kemitraan dengan peternakan rakyat, karena selama ini insentif lebih banyak diberikan kepada perusahaan pengimpor. (metronews.com).

 

 

Solusi

 

Untuk meningkatkan performa perusahaan Digiternak berencana untuk melakukan penambahan bisnis model yang saat ini berjalan Wakalah Bil Ujrah dengan Peternak dengan tambahan bisnis model Ujrah Perawatan. Hal diharapkan akan meningkatkan performa keuangan perusahaan terutama Margin Kotor perusahaan.

 

Agar berjalannya bisnis model tambahan ini maka Digiternak membuka partisipasi dengan pihak ketiga untuk melakukan pembiayaan dengan skema murabahah (Pemberi Pembiayaan atau Investor melakukan Pembelian Sapi Bali dari Peternak lokal Bima NTB dan setelah sapi diterima akan Menjualkan dengan margin yang disepakati kepada Digiternak).

 

 

 

Dalam kerjasama ini Pihak Pemberi Pembiayaan atau Pemodal akan membeli sapi bali dari peternak di Lombok dengan Harga Rp 9.000.000 per ekor dan setelah diterima akan dijual kepada digiternak dengan harga Rp 10.080.000 per ekor. Sehingga Penyelenggara dan Pemberi Pembiayaan dan Investor akan mendapatkan Margin Sebesar Rp 1.080.000/ekor untuk jangka waktu pembayaran 4 Bulan (15 Agustus 2023- 15 Desember 2023).

 

 

 

Jaminan

 

Fajar Tawakal sebagai CEO Digiternak pada penawaran investasi kali ini menawarkan jaminan berupa tanah dan bangunan seluas 254 m2 dengan alamat Layungsari Desa Nagarawangi Cihideung Tasikmalaya Jawa Barat.

 

Kisaran pasaran tanah dan rumah adalah Rp 2,5 - 3 juta per m2, sehingga taksiran harga jaminan adalah Rp 635 juta hingga Rp 762 juta. 

 

SHM akan dipegang oleh DanaHub selama 4 bulan atau sampai sukuk murabahah selesai.

 

 

 

Investasi

 

PENAWARAN INVESTASI

 

Untuk perdagangan sapi batch 2 Proyek BRIN Bogor kali ini, Digiternak menawarkan investasi kepada pemodal atau investor DanaHub untuk dapat berkontribusi hingga Rp 465.750.000,- dengan rata-rata sapi bali yang diperdagangkan adalah sebanyak 50 ekor.

 

Dalam kerjasama ini Pihak Pemberi Pembiayaan atau Investor akan membeli sapi bali dari peternak dengan Harga Rp 9.000.000 per ekor dan setelah diterima akan dijual kepada digiternak dengan harga Rp 10.080.000 per ekor. Sehingga Penyelenggara dan Pemberi Pembiayaan dan Investor akan mendapatkan Margin Sebesar Rp 1.080.000/ekor untuk jangka waktu pembayaran 4 Bulan ( 15 Agustus 2023 - 15 Desember 2023).

 

Transaksi jual beli kali ini adalah kesempatan penjualan selain penjualan hewan qurban setiap tahun dimana saatnya peternak dan penjual ternak mendapatan penjualan lebih dari satu penjualan setiap tahun. Kesempatan dan pasar yang luas terbuka lebar untuk penerbitan sukuk murabahah ini.

Sudah ada pembeli captive yang menjadi langganan Digiternak diantaranya kerjasama dengan beberapa Rumah Potong Hewan.

 

Jenis akad pada sukuk ini adalah Murabahah, dimana akad ini terbilang paling aman dibanding akad-akad lainnya karena pada saat penjualan sapi ke Digiternak maka resiko penjualan berikutnya adalah resiko dari Digiternak.

 

Adapun detail pembagian margin Penyelenggara dan Pemberi Pembiayaan serta skema perhitungan investasi adalah sebagai berikut :

 

 

 

Analisa Finansial

 

Dalam mencatat Laporan keuangan belum ada akuntan yang melakukan pencatatan atas transaksi keuangan namun DigiTernak telah melakukan organisasi pencatatan yang cukup baik, dimana pengorganisasian tersebut membuat mudah dalam melakukan analisa terhadap kinerja keuangan DigiTernak.

 

Adapun pencatatan tersebut meliputi :

1. Pencatatan pendapatan bulanan saat bulan-bulan penjualan hewan Idul Qurban.

2. Pencatatan pengeluaran rutin dan tidak rutin

3. Pembelian asset bila ada.

4. Pencatatan pembelian dan pemakaian BBM dan operasional lainnya.

 

DanaHub telah melakukan pemeriksaan terhadap pendapatan penjualan hewan qurban dalam 3 tahun terakhit yang di validasi oleh bukti pada pemasukan di rekening koran DigiTernak.

 

Selama 3 tahun tersebut penjualan hewan qurban hampir mencapai Rp 6 Milyar dengan perincian sebagai berikut :

 

 

 

 

Alasan

 

ALASAN INVESTASI

 

1. Pelaku usaha Digiternak dan CEO Fajar Tawakal sudah malang melintang di dunia agri bisnis dan peternakan serta perdagangan ternak sejak tahun 2011.

 

2.  Pengalaman dan nama baik di dunia agribisnis dan peternakan menjadi jaminan tersendiri atas penerbitan sukuk murabahah pengadaan sapi bali Batch 2 Proyek BRIN Bogor.

 

3. Transaksi jual beli kali ini adalah penjualan diluar hewan qurban dan saatnya peternak dan penjual ternak mendapatan penjualan terbesar nya lebih dari sekali setiap tahun. Kesempatan dan pasar yang luas terbuka lebar untuk penerbitan sukuk murabahah ini.

 

4. Sudah ada pembeli captive yang menjadi langganan Digiternak diantaranya kerjasama dengan beberapa Rumah Potong Hewan.

 

5. Jenis akad pada sukuk ini adalah Murabahah, dimana akad ini terbilang paling aman dibanding akad-akad lainnya karena pada saat penjualan sapi ke Digiternak maka resiko penjualan berikutnya adalah resiko dari Digiternak.

 

6. ROI sebesar 8% selama 4 bulan atau 24% per tahun.

 

 

Ikhtisar

 

4 Langkah Mudah Berinvestasi

Nggak perlu ribet untuk berinvestasi. Yuk ikuti langkah dibawah ini!

01

Daftar Menjadi Pengguna

Kamu cukup daftar menjadi pengguna dengan menggunakan email dan nomor handphone aktif loh!

02

Daftar Menjadi Anggota

Setelah terdaftar menjadi pengguna kamu tinggal klik DAFTAR ANGGOTA dan langsung TOP UP tabungan sebesar Rp160.000 yang rinciannya dapat kamu lihat ya!

03

Lengkapi Data KYC Agar Investasimu Aman

Untuk berinvestasi kamu wajib mengisi data KYC(Know Your Customer) agar kami lebih mengenalmu dan profil investasimu

04

Pilih Bisnis Yang Kamu Suka Dan Selamat Berinvestasi!

Masuk ke halaman “Pendanaan Terbaru” dan pilih proyek yang kamu ingin berinvestasi. Jangan lupa untuk membaca prospectus lengkapnya dan berinvestasilah dengan penuh kesadaran dan rasional, jangan ikut-ikutan temanmu! Karena investasi yang baik adalah yang sesuai dengan kemampuanmu dan strategi finansialmu!

Product screenshot

Trusted by the world’s most innovative teams

Kemenkopukm Kominfo Click Verihubs Flip

Testimonials

Dipercaya oleh ribuan pengguna yang telah meraih tujuan finansial mereka bersama kami

" Alhamdulillah, solusi pendanaan bagi umat "

Dian dan Riana - Owner Eskan Albait Tour & Travel - Jakarta

" Dengan bertambahnya lembaga keuangan konven...

Mita Roesdi - Pengurus BMT Mitra Inaya - Jakarta

" Semoga Allah Subhanahuwata'ala berkahi...

Salman Al Farisi - Owner Hijrah Karpet - Padang